Kamis, 09 Agustus 2012

Tanggapan Mendikbud Mengenai Kritikan Terhadap UKG


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh menjawab kritik yang dilontarkan oleh publik terkait penyelenggaraan uji kompetensi guru (UKG). Meski masih banyak kelemahan secara teknis maupun substansi dalam penyelenggaraannya, Nuh menegaskan bahwa UKG penting untuk memperbaiki kualitas guru di Indonesia.

M Nuh mengungkapkan program UKG bukan untuk membuka aib, tetapi untuk melakukan perbaikan kualitas dan kinerja guru. Adapun hasil UKG nanti hanya akan menampilkan nilai rata-rata per provinsi dan kabupatennya saja, bukan perorangan.

Nuh tak menampik adanya sejumlah masalah dalam teknis pelaksanaan UKG di berbagai daerah. Namun, menurutnya, kementerian berupaya memperbaiki kegagalan yang sudah terjadi sehingga tidak terulang di gelombang berikutnya.

Sudah ada sekitar 514.000 guru yang ikut dalam UKG gelombang pertama. Sisanya, diupayakan ikut dalam gelombang kedua. Selain mendapatkan guru-guru yang dinilai berada di bawah standar, lanjutnya, proses ini akan memangkas sekitar 33.000 guru per tahun yang masuk dalam kategori pensiun.

Guru-guru yang berada di bawah standar akan diberikan pengembangan kompetensi dan kembali melalui pengukuran kinerja dan uji kompetensi berikutnya. Selain itu, Nuh menambahkan bahwa kementerian terus berupaya melakukan perbaikan dalam penyediaan guru-guru baru.

Untuk guru baru, akan diadakan seleksi khusus, calon tersebut akan diasramakan untuk memperkuat kompetensi kepribadian dan sosialnya, serta untuk meningkatkan kemampuan mengampu mata pelajaran ganda, mayor minor. Ini untuk mempermudah distributor, dan juga akan diberikan beasiswa biar jadi guru itu tidak susah. (kompas)



Baca Juga:

0 komentar:

Posting Komentar